Dalam kalender bangsa Maya, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 Bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.
Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya bagaikan turun dari langit, mengalami zaman yang cemerlang, kemudian lenyap secara misterius. Mereka menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi daripada penanggalannya membuat orang takjub!
Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guatemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali piramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh bangsa Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka. Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa sistem kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.
Seorang sejarawan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, di mana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia. Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyond Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistem galaksi tata surya kita sedang mengalami
The Great Cycle' (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan Bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (galatic beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun Bumi. Dengan kata lain, kalau Bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.
Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.
Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, Bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Regeneration Period (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini Bumi akan mencapai pemurnian total
. Setelah itu, Bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.
Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas Bumi, bagaikan membuka sebuah "Pintu Langit" saja bagi umat manusia.
Dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradaban kali ini berakhir. Ada sedikit yang kelihatannya jelas, bahwa berakhirnya
hari itu' sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradaban baru. Tahun 755 M, seorang rahib Maya pernah meramal, setelah tahun 1991 kemudian, akan ada dua peristiwa penting terjadi pada manusia yaitu kebangkitan kesadaran, dan pemurnian Bumi serta regenerasinya.
Mulai 1992, Bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut "Periode Regenerasi Bumi". Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika Utara terhadap orang sekarang ini), substansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.
Dari titik pandang ilmu pengetahuan umat manusia sekarang, hal itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Mungkin saja bangsa Maya sedang membicarakan tentang galaksi Bima Sakti (Milky Way), yang mana ilmu pengetahuan dan teknologi kita belum juga sampai ke solar sistem, seperti pepatah orang Tionghoa mengatakan "serangga di musim panas tidak dapat menjelaskan es di musim dingin". Fenomena kosmik yang diperlihatkan oleh kalender Maya adalah benar-benar berharga dari suatu penyelidikan yang serius oleh umat manusia sekarang ini.
Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dalam sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang terbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampaui sistem pengetahuan kita.
Rabu, 18 Agustus 2010
Peradaban Prasejarah yang Musnah
Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.
Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.
Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.
Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.
Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.
Banjir Dahsyat
Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.
Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengala
mi bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.
Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.
Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.
Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”
Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.
Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being --Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
(Sumber: www.renminbao.com)
Akibat Gletser yang Mencair
Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur'an.
Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.
Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.
Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair. Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.
Mereka menyatakan bukti ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih 7.000 tahun, manakala kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun. Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut".
Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.
Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.
Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.
Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.
Banjir Dahsyat
Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.
Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengala
mi bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.
Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.
Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.
Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”
Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.
Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being --Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
(Sumber: www.renminbao.com)
Akibat Gletser yang Mencair
Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur'an.
Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.
Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.
Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair. Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.
Mereka menyatakan bukti ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih 7.000 tahun, manakala kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun. Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut".
Rahasia Di Balik Ramalan Bangsa Hopi
Suku Hopi bangsa Indian pernah meninggalkan konsep tentang asal-usul manusia, siklus kehidupan dan kehancuran peradabannya. Dalam batu nujum, mereka juga meramalkan beberapa peristiwa besar.
Suku Indian di daratan besar Amerika Utara bukanlah sebuah suku tunggal, tapi merupakan gabungan beberapa suku yang berbeda, bahasa dan sejarah kultur mempunyai kemiripan satu sama lainnya. Banyak yang berpendapat nenek moyang suku Indian dan orang kulit kuning di Asia sangat erat kaitannya. Banyak ramalan dan legenda beredar di kalangan rakyatnya, terutama suku Hopi, diibaratkan sebagai pencatat sejarah. Lewat cerita lisan yang turun-temurun dan cara lainnya seolah mereka buat notulensi tentang legenda-legenda kuno, salah satu adalah ramalan Hopi yang terkenal itu.
Suku Hopi adalah salah satu bangsa Indian kuno. Nenek moyang mereka berimigrasi dari Meksiko ke negara-bagian Arizona kira-kira lima hingga sepuluh ribu tahun lalu. Kini mereka hidup di negara bagian Arizona Utara di atas tanah lindung (Hopi Reservation). Arti sebenarnya dari Hopi adalah rakyat yang damai [people of peace]. Terdapat dua belas desa di daerah reservasi Hopi, sepuluh di antaranya berbaur dengan masyarakat umum.
Suku Hopi mempunyai tradisi dan kepercayaan lama, dalam setahun mereka mengadakan upacara keagamaan yang berbeda. Ramalan tentang asal-usul manusia, sejarah dan masa depan, mereka dapatkan dari nenek moyangnya secara turun-temurun. Di era tahun 1950-an ada yang menyebarluaskannya dalam bahasa Inggris, ramalannya tentang sejarah perang dunia I dan II sangat akurat.
Menurut suku Hopi, umat manusia telah berganti kebudayaan (peradaban) sebanyak 4 kali, dongengnya tentang asal-usul manusia mempunyai kemiripan dengan firman dalam Al-kitab. Garis besarnya begini: Dunia ini sebenarnya hanyalah sebuah ruang tak terbatas, tak mempunyai ujung dan pangkal, waktu juga suatu kehidupan. Mulanya Taiowo the Creator (Sang Mahapencipta) menciptakan Sotuknang (dewa yang juga kemenakan Taiowo), atas bimbingan Sang Mahapencipta ia menciptakan zat padat, tujuh alam semesta, air dan udara. Setelah itu diciptakan pula spider woman, dan empat rumpun bangsa berbeda warna kulitnya (kuning, merah, putih, hitam) dari tanah liat. Dianugerahinya akal budi, kemampuan beregenerasi (beranak-pinak) serta berbahasa yang berbeda-beda, membiarkan mereka hijrah ke arah yang berbeda-beda untuk hidup. Kata Sotuknang pada mereka: "Semua saya berikan agar kalian hidup bahagia, tetapi ada satu permintaanku adalah: Sampai kapan pun kalian harus menghormati Sang Mahapencipta, menghormati belas kasih Sang Mahapencipta, selama hayat masih dikandung badan, kalian jangan lupakan titahku ini." Mereka ini disebut "manusia pertama" (The First People), dunia tempat mereka tinggal disebut Dunia Pertama (The First World).
Belakangan, banyak orang dari manusia pertama itu melupakan titah dari Sotuknang dan tidak lagi menghormati Sang Mahapencipta. Dengan demikian, Dunia Pertama akhirnya musnah dilalap api besar. Sebagian orang yang bermoral tinggi masuk dalam Dunia Kedua (The Second World). Sekalipun Dunia Kedua tak sebagus yang pertama, namun Dunia Kedua tetap indah. Di masa ini umat manusia berkembang dengan pesat dan berpencar ke empat penjuru, orang-orang sering memuja dan menyanjung Sang Pencipta.
Perlahan-lahan, rasa egoisme manusia semakin besar, mereka lupa memuja Sang Mahapencipta. Tak lama kemudian, Dunia Kedua telah dihancurleburkan oleh Sang Mahapencipta dengan cara membeku. Maka diciptakanlah Dunia Ketiga oleh-Nya. Sisa dari manusia Dunia Kedua masuk ke Dunia Ketiga dan berkembang biak.
Akhirnya akhlak manusia itu merosot lagi. Mereka manfaatkan kreativitasnya untuk melakukan hal-hal yang jahat. Sehingga menyebabkan Dunia Ketiga dihancurleburkan oleh air bah. Maka orang bernasib baik pun masuk ke Dunia Keempat (The Fourth World). Orang-orang yang bernasib baik inilah yang disebut peradaban manusia sekarang ini.
Penyebab utama tersisihnya peradaban manusia di masa lalu karena kebejatan umat manusia, bertambah egoistis serta tidak percaya petuah dari Mahadewa. Suku Hopi beranggapan bahwa air bah waktu itu hampir menghanyutkan seluruh umat manusia yang ada. Hanya beberapa minoritas yang percaya akan keberadaan-Nya itu bisa hidup selamat. Mahadewa menasihati mereka supaya berkeyakinan teguh terhadap petuah-Nya itu. Suku Hopi pernah membuat sebuah ikrar suci dengan Mahadewa mereka: "Kami bertindak sesuai dengan bimbingan-Mu untuk selama-lamanya. Khusus bagi suku Hopi, ajaran Tuhan itu adalah kekal abadi."
Berasal dari Sumber yang Sama
Kebudayaan Hopi dengan sumber sejarahnya mempunyai keterkaitan yang dalam. Bahkan pandangan yang berkaitan dengan tanah, air, api dan angin di masa itu dengan kurun waktu yang disampaikan penganut buddhisme tentang adanya empat unsur (tanah, air, angin dan api) itu jauh lebih awal dan dini, namun versi tentang manusia yang berasal dari warna kulit yang sama lebih-lebih melampaui pemahaman sejarah di zaman sekarang ini dan dengan persepsi yang ada pada agama umumnya. Paragraf di bawah ini berasal dari: Talk Given by Lee Brown in 1986 Continental Indigenous Council. Walau tercampur pengetahuan individu di dalamnya, tapi tetap dapat terbaca secara samar-samar maksud sebenarnya dari pandangan Hopi yang misterius itu. Sudah berapa lama sejarah bangsa Hopi di daratan Amerika Utara itu masih belum ada yang mengetahuinya, berdasarkan ramalan yang berasal dari ukiran batu itu dipastikan sejarahnya sudah ada 50.000 tahun lamanya, tentu saja cara pemastian dari karbon 14 itu tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Silakan lihat terjemahan di bawah ini:
"Zat mineral, batu karang itu ada satu sirkulasi periodik, demikian pun flora. Namun sekarang ini kita sedang berada pada akhir daripada siklus sirkulasi hewan dan sebuah permulaan dari siklus sirkulasi babak baru umat manusia".
"Ketika kita memasuki ke babak samsara pada umat manusia, untuk itu potensi lahiriah besar yang dimilikinya sejak lahir, akan lepas dan keluar bersama roh dan cahaya manusia itu sendiri. Akan tetapi kita sekarang ini sedang mendekati akhir dari samsara sirkulasi periodik hewan, seperti kita ketahui bahwa apa yang terjadi pada hewan di bumi ini".
"Pada waktu yang lama, di awal dari periodik sirkulasi ini, Mahadewa turun ke bumi dan mengumpulkan manusia untuk ke sebuah pulau yang telah tenggelam ke dasar laut, lalu bersabda pada manusia bahwa: Saya akan kurung kalian ke empat penjuru, serta menjadikan kulit mereka berubah menjadi empat warna secara berangsur serta akan diberikan beberapa bimbingan, maka kalian sebut sebagai amanah dan petunjuk Tuhan, dan ketika kalian bertemu lagi, maka harus dinikmati secara bersama-sama, sehingga dapat hidup harmonis di bumi ini, dan inilah awal dari peradaban umat manusia."
Selanjutnya Ia berkata, "Sirkulasi Anda semua kali ini akan diberikan dua batu prasasti di setiap rumpun bangsa di semua penjuru, dan jangan dicampakkannya, kalau tidak, umat manusia tidak saja akan mengalami kesulitan dan siksaan, tapi bola bumi ini akan binasa".
"Dia memberikan sebuah tugas kepada manusia yang ada di semua penjuru, dan disebut sebagai 'Sang Penjaga'."
"Terhadap orang Indian yang disebut juga ras berkulit merah itu diizinkan menjadi penjaga tanah, karena mereka harus meresapi pengetahuan di alam semesta ini. Flora berbuah dan tumbuh dari dalam tanah untuk memasok menjadi makanan manusia dan jamu yang berasal dari rumput itu digunakan untuk mengobati penyakit. Pengetahuan-pengetahuan ini dibagiratakan dengan saudara-saudara lainnya."
"Bagi orang kulit kuning yang di selatan itu, akan dijadikan penjaga angin, maka mereka akan pergi untuk memahami angkasa dan napasnya, serta dimanfaatkan untuk membantu majunya kultivasi dari Qigong itu sendiri, jadi pada saat itu mereka akan ikut menikmati semuanya ini."
"Bagi orang kulit hitam yang ada di Barat itu akan menjadi penjaga air, dan akan pergi belajar menjadi kepala maujudat dan inspirasi yang berasal dari air, mereka adalah yang paling hina sekaligus terkuat."
"Bagi orang kulit putih yang ada di utara, akan menjadi penjaga api. Kalau Anda ikut pergi melihat ke sana, maka akan ketemu api dari perbuatan-perbuatan penting mereka. Anda boleh mengatakan bahwa bola lampu itu ialah apinya orang kulit putih. Dalam mobil ada busi, demikian juga Anda dapat temukan api di dalam kereta api serta pesawat terbang. Api bisa terbakar dan berpindah-pindah, itulah sebabnya bangsa kulit putihlah yang pertama-tama hijrah di bumi ini, sehingga kita bergabung menjadi sebuah keluarga besar."
"Waktu yang amat panjang sudah berlalu, Yang Mahaesa membagikan dua keping batu prasasti kepada setiap orang, maka sebagai orang Indian kita menyimpannya di atas sebuah podium menjulang tinggi pada tanah reservasi suku bangsa Hopi di negara bagian Arizona."
Kisah Batu Nujum
Di sekitar Oraibi negara bagian Arizona, Amerika, ada sebongkah batu prasasti yang disebut dengan "Batu Nujum", isi yang terukir di atasnya berdasarkan perlambangan simbol yang dikuasainya dalam menyampaikan ramalan-ramalan kuno bangsa Hopi itu sendiri, konon riwayat sejarahnya sudah ada sepuluh ribu tahun lamanya. Mereka tidak menggunakan huruf atau tulisan, tapi dengan bahasa lisan secara turun-temurun. Oleh karena kurun waktunya yang sudah terlampau lama jadi tidak ada seorang pun yang sanggup menjelaskan secara autentik lingkaran yang pemancar cahaya digambar sebelah kiri serta simbol yang ada di tengahnya itu (mirip simbol Buddha Swastika). Malahan sementara presentasi yang berhubungan dengannya dibuang, hanya menjelaskan bagian tengahnya saja. Menurut temanku yang pernah kuliah di Washington University, jurusan psikologi, Sieto yang pernah belajar diagram semacam ini, dalam sekali pandang saja telah menunjuk orang dewasa yang terdapat di gambar sebelah kiri ini adalah Great-Sprite, jelas dampaknya itu. Mungkin dalam proses terjemahannya dari bahasa Indian ke Inggris itulah salah satu sebab tidak klopnya antara buku ramalan Hopi dengan data-data tertentu yang terdapat di internet dewasa ini, di samping kurun waktunya yang sudah lama sekali secara turun-temurun, sehingga termasuk orang Indian sendiri di zaman sekarang pun susah memahaminya, malah tidak percaya akan ramalan-ramalan ini.
Dalam ramalan ini terdapat dua garis horizontal, menunjukkan dua jalan perkembangan yang berbeda: Garis atas adalah simbol dari jalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dari jiwa tak terkekang.
Ada tiga garis vertikal. Garis pertama ialah ramalan ini berawal. Sedangkan garis kedua menyatakan dalam waktu tertentu manusia akan memutuskan jalan pilihannya dan memilih jalan menuju spiritual atau ilmu pengetahuan. Di garis di bawahnya terdapat dua lingkaran dan menyimbolkan dua kali perang dunia. Sedangkan garis vertikal tebal ketiga sekaligus merupakan garis terakhir untuk menjatuhkan tempo waktu daripada pilihannya itu, yaitu hari ini. Jika alternatifnya pada jalan materi (ilmu pengetahuan), konsekuensinya akan menekuk sehingga binasa. Tapi sebaliknya jika pilihannya jatuh pada jiwa (spiritual), maka akan damai dan harmonis.
Penjelasan yang lain adalah: Orang dewasa di sebelah kirinya ialah The Great Sprite, mangkuk di sebelah kirinya menyatakan petuah bahwa ia akan meletakkan senjata pada suku Hopi, garis vertikal sebelah kanannya ialah perbandingan waktu dan terhitung mulai puluhan ribu tahun lalu, sedangkan titik sentuh pada Great-Sprite menunjukkan waktu akan kembalinya Sang Mahapencipta.
Jalan spiritual yang dirintis oleh Great-Sprite terbagi menjadi jalan natural sedikit sempit yang harmonis dan kontinyuitas, serta jalan agak lebar ialah prestasi teknologi kulit putih. Garis vertikal di atas tanda salib itu menyatakan kedatangan orang kulit putih dan ajaran kristusnya, sedangkan oval kecil di bawah salib mewakili sirkulasi daripada jiwa yang kekal dan berkesinambungan. (Menurut penulis semestinya lingkaran oval tersebut harus diartikan sebuah pembaharuan serta penyisihan jiwa, persisnya ialah penyisihan umat manusia atau air bah yang besar).
Empat orang anak kecil di atas garis atas merepresentasikan pertama; tiga dunia dulu dan sekarang. Maksud kedua menyatakan sebagian orang Hopi akan terpikat oleh peradaban lahir dari kulit putih sehingga menelusuri jalannya pula.
The Road of Sprite pada garis bawah ini terdapat dua lingkaran sekaligus diartikan "Tangan Great-Sprite sedang menggoncang dunia" (perang dunia pertama dan kedua). Tanda Swastika dalam matahari sebelah kiri gambar (mirip tanda buddhisme kuno namun, simbol Nazi itu terbalik arahnya dan memakai warna hitam sedangkan Buddha berwarna kuning). Gambar Celtic Cross paling kanan dalam gambar (konon simbol ini berwarna merah dan dipakai kaum Kristiani sedangkan kaum Nazi pun sama tapi dengan warna hitam), simbol dua asisten dari Pahana, dan Pahana adalah saudara berkulit putih sejati dari orang Indian, sementara ada artikel lain yang menulisnya sebagai Bahani yang berarti orangnya Baha, ini dalam bahasa Indian pun sama artinya, kalau dieja dalam dua bahasa Inggris yang bersumber dari satu bahasa yang sama.
Garis kasar ketiga menyatakan sebelum teknologi manusia menuju ke jalan berlika-liku dan berpeluang terakhir untuk kembali ke alam. Lingkaran kecil berikutnya ialah Great Purification seperti apa yang disebut orang Hopi tadi yakni masa sekarang ini. Setelah itu padi-padian akan tumbuh subur dan Great-Sprite pun akan kembali lagi ke bumi. Jalan sprite itu kekal abadi.
Suku Indian di daratan besar Amerika Utara bukanlah sebuah suku tunggal, tapi merupakan gabungan beberapa suku yang berbeda, bahasa dan sejarah kultur mempunyai kemiripan satu sama lainnya. Banyak yang berpendapat nenek moyang suku Indian dan orang kulit kuning di Asia sangat erat kaitannya. Banyak ramalan dan legenda beredar di kalangan rakyatnya, terutama suku Hopi, diibaratkan sebagai pencatat sejarah. Lewat cerita lisan yang turun-temurun dan cara lainnya seolah mereka buat notulensi tentang legenda-legenda kuno, salah satu adalah ramalan Hopi yang terkenal itu.
Suku Hopi adalah salah satu bangsa Indian kuno. Nenek moyang mereka berimigrasi dari Meksiko ke negara-bagian Arizona kira-kira lima hingga sepuluh ribu tahun lalu. Kini mereka hidup di negara bagian Arizona Utara di atas tanah lindung (Hopi Reservation). Arti sebenarnya dari Hopi adalah rakyat yang damai [people of peace]. Terdapat dua belas desa di daerah reservasi Hopi, sepuluh di antaranya berbaur dengan masyarakat umum.
Suku Hopi mempunyai tradisi dan kepercayaan lama, dalam setahun mereka mengadakan upacara keagamaan yang berbeda. Ramalan tentang asal-usul manusia, sejarah dan masa depan, mereka dapatkan dari nenek moyangnya secara turun-temurun. Di era tahun 1950-an ada yang menyebarluaskannya dalam bahasa Inggris, ramalannya tentang sejarah perang dunia I dan II sangat akurat.
Menurut suku Hopi, umat manusia telah berganti kebudayaan (peradaban) sebanyak 4 kali, dongengnya tentang asal-usul manusia mempunyai kemiripan dengan firman dalam Al-kitab. Garis besarnya begini: Dunia ini sebenarnya hanyalah sebuah ruang tak terbatas, tak mempunyai ujung dan pangkal, waktu juga suatu kehidupan. Mulanya Taiowo the Creator (Sang Mahapencipta) menciptakan Sotuknang (dewa yang juga kemenakan Taiowo), atas bimbingan Sang Mahapencipta ia menciptakan zat padat, tujuh alam semesta, air dan udara. Setelah itu diciptakan pula spider woman, dan empat rumpun bangsa berbeda warna kulitnya (kuning, merah, putih, hitam) dari tanah liat. Dianugerahinya akal budi, kemampuan beregenerasi (beranak-pinak) serta berbahasa yang berbeda-beda, membiarkan mereka hijrah ke arah yang berbeda-beda untuk hidup. Kata Sotuknang pada mereka: "Semua saya berikan agar kalian hidup bahagia, tetapi ada satu permintaanku adalah: Sampai kapan pun kalian harus menghormati Sang Mahapencipta, menghormati belas kasih Sang Mahapencipta, selama hayat masih dikandung badan, kalian jangan lupakan titahku ini." Mereka ini disebut "manusia pertama" (The First People), dunia tempat mereka tinggal disebut Dunia Pertama (The First World).
Belakangan, banyak orang dari manusia pertama itu melupakan titah dari Sotuknang dan tidak lagi menghormati Sang Mahapencipta. Dengan demikian, Dunia Pertama akhirnya musnah dilalap api besar. Sebagian orang yang bermoral tinggi masuk dalam Dunia Kedua (The Second World). Sekalipun Dunia Kedua tak sebagus yang pertama, namun Dunia Kedua tetap indah. Di masa ini umat manusia berkembang dengan pesat dan berpencar ke empat penjuru, orang-orang sering memuja dan menyanjung Sang Pencipta.
Perlahan-lahan, rasa egoisme manusia semakin besar, mereka lupa memuja Sang Mahapencipta. Tak lama kemudian, Dunia Kedua telah dihancurleburkan oleh Sang Mahapencipta dengan cara membeku. Maka diciptakanlah Dunia Ketiga oleh-Nya. Sisa dari manusia Dunia Kedua masuk ke Dunia Ketiga dan berkembang biak.
Akhirnya akhlak manusia itu merosot lagi. Mereka manfaatkan kreativitasnya untuk melakukan hal-hal yang jahat. Sehingga menyebabkan Dunia Ketiga dihancurleburkan oleh air bah. Maka orang bernasib baik pun masuk ke Dunia Keempat (The Fourth World). Orang-orang yang bernasib baik inilah yang disebut peradaban manusia sekarang ini.
Penyebab utama tersisihnya peradaban manusia di masa lalu karena kebejatan umat manusia, bertambah egoistis serta tidak percaya petuah dari Mahadewa. Suku Hopi beranggapan bahwa air bah waktu itu hampir menghanyutkan seluruh umat manusia yang ada. Hanya beberapa minoritas yang percaya akan keberadaan-Nya itu bisa hidup selamat. Mahadewa menasihati mereka supaya berkeyakinan teguh terhadap petuah-Nya itu. Suku Hopi pernah membuat sebuah ikrar suci dengan Mahadewa mereka: "Kami bertindak sesuai dengan bimbingan-Mu untuk selama-lamanya. Khusus bagi suku Hopi, ajaran Tuhan itu adalah kekal abadi."
Berasal dari Sumber yang Sama
Kebudayaan Hopi dengan sumber sejarahnya mempunyai keterkaitan yang dalam. Bahkan pandangan yang berkaitan dengan tanah, air, api dan angin di masa itu dengan kurun waktu yang disampaikan penganut buddhisme tentang adanya empat unsur (tanah, air, angin dan api) itu jauh lebih awal dan dini, namun versi tentang manusia yang berasal dari warna kulit yang sama lebih-lebih melampaui pemahaman sejarah di zaman sekarang ini dan dengan persepsi yang ada pada agama umumnya. Paragraf di bawah ini berasal dari: Talk Given by Lee Brown in 1986 Continental Indigenous Council. Walau tercampur pengetahuan individu di dalamnya, tapi tetap dapat terbaca secara samar-samar maksud sebenarnya dari pandangan Hopi yang misterius itu. Sudah berapa lama sejarah bangsa Hopi di daratan Amerika Utara itu masih belum ada yang mengetahuinya, berdasarkan ramalan yang berasal dari ukiran batu itu dipastikan sejarahnya sudah ada 50.000 tahun lamanya, tentu saja cara pemastian dari karbon 14 itu tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Silakan lihat terjemahan di bawah ini:
"Zat mineral, batu karang itu ada satu sirkulasi periodik, demikian pun flora. Namun sekarang ini kita sedang berada pada akhir daripada siklus sirkulasi hewan dan sebuah permulaan dari siklus sirkulasi babak baru umat manusia".
"Ketika kita memasuki ke babak samsara pada umat manusia, untuk itu potensi lahiriah besar yang dimilikinya sejak lahir, akan lepas dan keluar bersama roh dan cahaya manusia itu sendiri. Akan tetapi kita sekarang ini sedang mendekati akhir dari samsara sirkulasi periodik hewan, seperti kita ketahui bahwa apa yang terjadi pada hewan di bumi ini".
"Pada waktu yang lama, di awal dari periodik sirkulasi ini, Mahadewa turun ke bumi dan mengumpulkan manusia untuk ke sebuah pulau yang telah tenggelam ke dasar laut, lalu bersabda pada manusia bahwa: Saya akan kurung kalian ke empat penjuru, serta menjadikan kulit mereka berubah menjadi empat warna secara berangsur serta akan diberikan beberapa bimbingan, maka kalian sebut sebagai amanah dan petunjuk Tuhan, dan ketika kalian bertemu lagi, maka harus dinikmati secara bersama-sama, sehingga dapat hidup harmonis di bumi ini, dan inilah awal dari peradaban umat manusia."
Selanjutnya Ia berkata, "Sirkulasi Anda semua kali ini akan diberikan dua batu prasasti di setiap rumpun bangsa di semua penjuru, dan jangan dicampakkannya, kalau tidak, umat manusia tidak saja akan mengalami kesulitan dan siksaan, tapi bola bumi ini akan binasa".
"Dia memberikan sebuah tugas kepada manusia yang ada di semua penjuru, dan disebut sebagai 'Sang Penjaga'."
"Terhadap orang Indian yang disebut juga ras berkulit merah itu diizinkan menjadi penjaga tanah, karena mereka harus meresapi pengetahuan di alam semesta ini. Flora berbuah dan tumbuh dari dalam tanah untuk memasok menjadi makanan manusia dan jamu yang berasal dari rumput itu digunakan untuk mengobati penyakit. Pengetahuan-pengetahuan ini dibagiratakan dengan saudara-saudara lainnya."
"Bagi orang kulit kuning yang di selatan itu, akan dijadikan penjaga angin, maka mereka akan pergi untuk memahami angkasa dan napasnya, serta dimanfaatkan untuk membantu majunya kultivasi dari Qigong itu sendiri, jadi pada saat itu mereka akan ikut menikmati semuanya ini."
"Bagi orang kulit hitam yang ada di Barat itu akan menjadi penjaga air, dan akan pergi belajar menjadi kepala maujudat dan inspirasi yang berasal dari air, mereka adalah yang paling hina sekaligus terkuat."
"Bagi orang kulit putih yang ada di utara, akan menjadi penjaga api. Kalau Anda ikut pergi melihat ke sana, maka akan ketemu api dari perbuatan-perbuatan penting mereka. Anda boleh mengatakan bahwa bola lampu itu ialah apinya orang kulit putih. Dalam mobil ada busi, demikian juga Anda dapat temukan api di dalam kereta api serta pesawat terbang. Api bisa terbakar dan berpindah-pindah, itulah sebabnya bangsa kulit putihlah yang pertama-tama hijrah di bumi ini, sehingga kita bergabung menjadi sebuah keluarga besar."
"Waktu yang amat panjang sudah berlalu, Yang Mahaesa membagikan dua keping batu prasasti kepada setiap orang, maka sebagai orang Indian kita menyimpannya di atas sebuah podium menjulang tinggi pada tanah reservasi suku bangsa Hopi di negara bagian Arizona."
Kisah Batu Nujum
Di sekitar Oraibi negara bagian Arizona, Amerika, ada sebongkah batu prasasti yang disebut dengan "Batu Nujum", isi yang terukir di atasnya berdasarkan perlambangan simbol yang dikuasainya dalam menyampaikan ramalan-ramalan kuno bangsa Hopi itu sendiri, konon riwayat sejarahnya sudah ada sepuluh ribu tahun lamanya. Mereka tidak menggunakan huruf atau tulisan, tapi dengan bahasa lisan secara turun-temurun. Oleh karena kurun waktunya yang sudah terlampau lama jadi tidak ada seorang pun yang sanggup menjelaskan secara autentik lingkaran yang pemancar cahaya digambar sebelah kiri serta simbol yang ada di tengahnya itu (mirip simbol Buddha Swastika). Malahan sementara presentasi yang berhubungan dengannya dibuang, hanya menjelaskan bagian tengahnya saja. Menurut temanku yang pernah kuliah di Washington University, jurusan psikologi, Sieto yang pernah belajar diagram semacam ini, dalam sekali pandang saja telah menunjuk orang dewasa yang terdapat di gambar sebelah kiri ini adalah Great-Sprite, jelas dampaknya itu. Mungkin dalam proses terjemahannya dari bahasa Indian ke Inggris itulah salah satu sebab tidak klopnya antara buku ramalan Hopi dengan data-data tertentu yang terdapat di internet dewasa ini, di samping kurun waktunya yang sudah lama sekali secara turun-temurun, sehingga termasuk orang Indian sendiri di zaman sekarang pun susah memahaminya, malah tidak percaya akan ramalan-ramalan ini.
Dalam ramalan ini terdapat dua garis horizontal, menunjukkan dua jalan perkembangan yang berbeda: Garis atas adalah simbol dari jalan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dari jiwa tak terkekang.
Ada tiga garis vertikal. Garis pertama ialah ramalan ini berawal. Sedangkan garis kedua menyatakan dalam waktu tertentu manusia akan memutuskan jalan pilihannya dan memilih jalan menuju spiritual atau ilmu pengetahuan. Di garis di bawahnya terdapat dua lingkaran dan menyimbolkan dua kali perang dunia. Sedangkan garis vertikal tebal ketiga sekaligus merupakan garis terakhir untuk menjatuhkan tempo waktu daripada pilihannya itu, yaitu hari ini. Jika alternatifnya pada jalan materi (ilmu pengetahuan), konsekuensinya akan menekuk sehingga binasa. Tapi sebaliknya jika pilihannya jatuh pada jiwa (spiritual), maka akan damai dan harmonis.
Penjelasan yang lain adalah: Orang dewasa di sebelah kirinya ialah The Great Sprite, mangkuk di sebelah kirinya menyatakan petuah bahwa ia akan meletakkan senjata pada suku Hopi, garis vertikal sebelah kanannya ialah perbandingan waktu dan terhitung mulai puluhan ribu tahun lalu, sedangkan titik sentuh pada Great-Sprite menunjukkan waktu akan kembalinya Sang Mahapencipta.
Jalan spiritual yang dirintis oleh Great-Sprite terbagi menjadi jalan natural sedikit sempit yang harmonis dan kontinyuitas, serta jalan agak lebar ialah prestasi teknologi kulit putih. Garis vertikal di atas tanda salib itu menyatakan kedatangan orang kulit putih dan ajaran kristusnya, sedangkan oval kecil di bawah salib mewakili sirkulasi daripada jiwa yang kekal dan berkesinambungan. (Menurut penulis semestinya lingkaran oval tersebut harus diartikan sebuah pembaharuan serta penyisihan jiwa, persisnya ialah penyisihan umat manusia atau air bah yang besar).
Empat orang anak kecil di atas garis atas merepresentasikan pertama; tiga dunia dulu dan sekarang. Maksud kedua menyatakan sebagian orang Hopi akan terpikat oleh peradaban lahir dari kulit putih sehingga menelusuri jalannya pula.
The Road of Sprite pada garis bawah ini terdapat dua lingkaran sekaligus diartikan "Tangan Great-Sprite sedang menggoncang dunia" (perang dunia pertama dan kedua). Tanda Swastika dalam matahari sebelah kiri gambar (mirip tanda buddhisme kuno namun, simbol Nazi itu terbalik arahnya dan memakai warna hitam sedangkan Buddha berwarna kuning). Gambar Celtic Cross paling kanan dalam gambar (konon simbol ini berwarna merah dan dipakai kaum Kristiani sedangkan kaum Nazi pun sama tapi dengan warna hitam), simbol dua asisten dari Pahana, dan Pahana adalah saudara berkulit putih sejati dari orang Indian, sementara ada artikel lain yang menulisnya sebagai Bahani yang berarti orangnya Baha, ini dalam bahasa Indian pun sama artinya, kalau dieja dalam dua bahasa Inggris yang bersumber dari satu bahasa yang sama.
Garis kasar ketiga menyatakan sebelum teknologi manusia menuju ke jalan berlika-liku dan berpeluang terakhir untuk kembali ke alam. Lingkaran kecil berikutnya ialah Great Purification seperti apa yang disebut orang Hopi tadi yakni masa sekarang ini. Setelah itu padi-padian akan tumbuh subur dan Great-Sprite pun akan kembali lagi ke bumi. Jalan sprite itu kekal abadi.
Misteri SegiTiga Bermuda
KEGEMBIRAAN Christopher Columbus dan anak kapalnya menemui benua Amerika pada 1492 tiba-tiba saja bertukar menjadi mimpi ngeri.
Tanpa diduga, ketika meneruskan pelayaran, kumpulan ekspedisi berkenaan tidak hanya menemui benua baru itu tetapi turut berhadapan dengan fenomena mistik yang meremangkan bulu roma dan menyeramkan.
Di tengah samudera luas, secara tiba-tiba jarum kompas di kapal Columbus bergerak tanpa arah yang pasti. Kejadian aneh berkenaan semakin membingungkan kerana ia berlaku ketika cuaca di luar kapal begitu baik.
Peristiwa mistik tidak tamat di situ saja. Tidak lama selepas itu, ketika malam menjelma, kalangan kelasi dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjatuh ke dalam laut tidak beberapa jauh daripada kapal berkenaan.
Mereka juga melihat satu lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. Pengalaman aneh itu dicatatkan Columbus ketika menceritakan mengenai ekspedisinya meninjau wilayah baru itu.
Dalam meneliti kawasan Amerika yang baru dijumpai itu, pelayar terbabit mungkin sedikit gerun selepas mendapati kawasan itu bukanlah bumi biasa, terdapat sesuatu yang misteri mengenai wilayah itu.
Sememangnya wilayah mistik yang dilalui Columbus itu terus kekal misteri sehingga kini. Kawasan terletak antara Miami di Florida, Puerto Rico di Jamaica dan Bermuda terus menyimpan rahsia yang tidak dapat dipecahkan selama ratusan tahun.
Columbus dan ahli ekspedisinya boleh dikatakan agak beruntung berbanding pihak lain yang melalui kawasan yang kini dikenali ‘Segitiga Bermuda’ itu.
Ahli pelayaran kurun ke-15 itu sekadar diperlihatkan kejadian aneh dan mistik tetapi ratusan kapal dan pesawat yang melalui perairan itu selepas Columbus terus ghaib tanpa dapat dikesan!
Peristiwa terbesar yang pernah terjadi di Segitiga Bermuda adalah lenyapnya kapal perang Inggeris iaitu Atlanta pada 1880.
Sebaik kapal besar itu melalui kawasan perairan berkenaan, ia terus lenyap bersama 300 kadet dan askar di dalamnya.
Rupanya Segitiga Bermuda tidak hanya ‘menelan’ kapal laut yang melalui kawasan perairannya tetapi juga di ruang udara yang terdapat dalam lingkungan pertemuan tiga negeri berkenaan.
Selain kapal laut, pesawat yang terbang di Segitiga Bermuda yang berkeluasan kira-kira 1.2 juta kilometer persegi itu turut ghaib tanpa dapat dikesan.
Peristiwa terbesar membabitkan kehilangan pesawat terbongkar pada 1990 apabila lima jet Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah meronda melintas wilayah laut itu terus ghaib daripada radar pusat kawalan udara pada 5 Disember 1945, ketika waktu masih siang.
Penyiasatan mendapati komandan penerbangan sempat berhubung dengan pusat kawalan dan melaporkan yang kumpulan mereka mengalami ‘gangguan’ sebelum semua pesawat itu ghaib beberapa minit kemudian tanpa sempat memberi isyarat SOS.
Kehilangan lima pesawat itu menyebabkan sebuah pesawat lain iaitu Martin PBM-3 Mariner diterbangkan untuk operasi mencari tetapi pesawat itu turut lenyap bersama 13 anggota di dalamnya. Operasi mencari turut gagal menemui serpihan pesawat berkenaan.
Tahun demi tahun berlalu, sekitar 1990, seorang peneliti tampil bersama penemuan menggemparkan apabila menjumpai kerangka pesawat di pantai Fort Launderdale, Florida. Ujian mendapati kerangka itu milik TBF Avenger yang hilang lebih 30 tahun sebelum itu.
Konflik lebih menarik berlaku dalam proses pencarian pesawat pengangkut C-119 Flying Boxcar yang hilang pada 7 Jun 1965. Seperti kes lain, pesawat itu terbang melalui Segitiga Bermuda dan terus gahib tanpa dapat dikesan.
Operasi menyelamat dikerahkan tetapi tetap tidak menjumpai jejak serpihan ataupun mayat anggota dalam pesawat itu.
Kehilangan itu terus menjadi misteri sehinggalah pada 1973, seorang pengkaji UFO mengemukakan teori yang menarik tumpuan ramai pihak menerusi artikelnya yang diterbitkan Biro UFO Antarabangsa.
Dalam artikel itu dimuatkan kenyataan angkasawan Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II. Mereka menceritakan pada waktu hilangnya pesawat C-119, dua angkasawan itu sedang mengamati wilayah sekitar Kepulauan Hawaii.
Menurut catatan NASA, pada 3 hingga 7 Jun 1965, kedua-dua angkasawan itu sedang melakukan eksperimen di luar kapsul Gemini dan McDivitt menyatakan dia melihat sebuah UFO meluncur di udara berhampiran Hawaii. Beberapa minit kemudian, White turut menyaksikan objek lain yang berbentuk serupa.
Sejak itu, cerita mengenai UFO yang ‘menculik’ C-119 terus heboh sehingga menarik perhatian ramai pihak. Bagaimanapun, pihak yang skeptikal dengan kenyataan itu tetap menyangkal dengan tanggapan bahawa kedua-dua angkasawan itu mungkin tersalah anggap.
Sehingga kini, kes membabitkan pesawat C-119 Flying Boxcar, TBF Avenger, Martin PBM-3 Mariner, kapal laut Atlanta serta ratusan lagi kes kehilangan kapal dan pesawat di kawasan itu terus kekal misteri dan tidak dapat diselesaikan.
Bagaimanapun, terdapat persamaan dalam kebanyakan kes – ghaib ketika keadaan cuaca baik, kapal dan pesawat tidak memiliki masalah atau kerosakan teknikal, perhubungan radio antara pesawat dan kapal dengan pusat kawalan berjalan biasa sehinggalah ia terus terputus tanpa disangka.
Banyak teori dikaitkan sebagai punca misteri Segitiga Bermuda. Ada yang mengemukakan teori lingkungan waktu, medan graviti terbalik, anomali magnetik-graviti, fenomena gempa laut, serangan gelombang besar termasuk dikaitkan dengan lubang hitam di angkasa.
Teori lebih pelik adalah wilayah itu dikatakan markas UFO di Bumi ini, pusat pemerintahan kota Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu, kota manusia duyung selain pusat persembunyian Dajal.
Walau berbagai teori dikemukakan, tiada satu pun yang menyingkap rahsia sebenar mengenai misteri wilayah segitiga itu.
Selepas lebih 500 tahun daripada peristiwa mistik yang menghantui Columbus, pelbagai kejadian aneh bagaikan tidak berkesudahan sekali gus meletakkan Segitiga Bermuda sebagai antara wilayah paling misteri di dunia ini.
Tanpa diduga, ketika meneruskan pelayaran, kumpulan ekspedisi berkenaan tidak hanya menemui benua baru itu tetapi turut berhadapan dengan fenomena mistik yang meremangkan bulu roma dan menyeramkan.
Di tengah samudera luas, secara tiba-tiba jarum kompas di kapal Columbus bergerak tanpa arah yang pasti. Kejadian aneh berkenaan semakin membingungkan kerana ia berlaku ketika cuaca di luar kapal begitu baik.
Peristiwa mistik tidak tamat di situ saja. Tidak lama selepas itu, ketika malam menjelma, kalangan kelasi dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjatuh ke dalam laut tidak beberapa jauh daripada kapal berkenaan.
Mereka juga melihat satu lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja. Pengalaman aneh itu dicatatkan Columbus ketika menceritakan mengenai ekspedisinya meninjau wilayah baru itu.
Dalam meneliti kawasan Amerika yang baru dijumpai itu, pelayar terbabit mungkin sedikit gerun selepas mendapati kawasan itu bukanlah bumi biasa, terdapat sesuatu yang misteri mengenai wilayah itu.
Sememangnya wilayah mistik yang dilalui Columbus itu terus kekal misteri sehingga kini. Kawasan terletak antara Miami di Florida, Puerto Rico di Jamaica dan Bermuda terus menyimpan rahsia yang tidak dapat dipecahkan selama ratusan tahun.
Columbus dan ahli ekspedisinya boleh dikatakan agak beruntung berbanding pihak lain yang melalui kawasan yang kini dikenali ‘Segitiga Bermuda’ itu.
Ahli pelayaran kurun ke-15 itu sekadar diperlihatkan kejadian aneh dan mistik tetapi ratusan kapal dan pesawat yang melalui perairan itu selepas Columbus terus ghaib tanpa dapat dikesan!
Peristiwa terbesar yang pernah terjadi di Segitiga Bermuda adalah lenyapnya kapal perang Inggeris iaitu Atlanta pada 1880.
Sebaik kapal besar itu melalui kawasan perairan berkenaan, ia terus lenyap bersama 300 kadet dan askar di dalamnya.
Rupanya Segitiga Bermuda tidak hanya ‘menelan’ kapal laut yang melalui kawasan perairannya tetapi juga di ruang udara yang terdapat dalam lingkungan pertemuan tiga negeri berkenaan.
Selain kapal laut, pesawat yang terbang di Segitiga Bermuda yang berkeluasan kira-kira 1.2 juta kilometer persegi itu turut ghaib tanpa dapat dikesan.
Peristiwa terbesar membabitkan kehilangan pesawat terbongkar pada 1990 apabila lima jet Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah meronda melintas wilayah laut itu terus ghaib daripada radar pusat kawalan udara pada 5 Disember 1945, ketika waktu masih siang.
Penyiasatan mendapati komandan penerbangan sempat berhubung dengan pusat kawalan dan melaporkan yang kumpulan mereka mengalami ‘gangguan’ sebelum semua pesawat itu ghaib beberapa minit kemudian tanpa sempat memberi isyarat SOS.
Kehilangan lima pesawat itu menyebabkan sebuah pesawat lain iaitu Martin PBM-3 Mariner diterbangkan untuk operasi mencari tetapi pesawat itu turut lenyap bersama 13 anggota di dalamnya. Operasi mencari turut gagal menemui serpihan pesawat berkenaan.
Tahun demi tahun berlalu, sekitar 1990, seorang peneliti tampil bersama penemuan menggemparkan apabila menjumpai kerangka pesawat di pantai Fort Launderdale, Florida. Ujian mendapati kerangka itu milik TBF Avenger yang hilang lebih 30 tahun sebelum itu.
Konflik lebih menarik berlaku dalam proses pencarian pesawat pengangkut C-119 Flying Boxcar yang hilang pada 7 Jun 1965. Seperti kes lain, pesawat itu terbang melalui Segitiga Bermuda dan terus gahib tanpa dapat dikesan.
Operasi menyelamat dikerahkan tetapi tetap tidak menjumpai jejak serpihan ataupun mayat anggota dalam pesawat itu.
Kehilangan itu terus menjadi misteri sehinggalah pada 1973, seorang pengkaji UFO mengemukakan teori yang menarik tumpuan ramai pihak menerusi artikelnya yang diterbitkan Biro UFO Antarabangsa.
Dalam artikel itu dimuatkan kenyataan angkasawan Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II. Mereka menceritakan pada waktu hilangnya pesawat C-119, dua angkasawan itu sedang mengamati wilayah sekitar Kepulauan Hawaii.
Menurut catatan NASA, pada 3 hingga 7 Jun 1965, kedua-dua angkasawan itu sedang melakukan eksperimen di luar kapsul Gemini dan McDivitt menyatakan dia melihat sebuah UFO meluncur di udara berhampiran Hawaii. Beberapa minit kemudian, White turut menyaksikan objek lain yang berbentuk serupa.
Sejak itu, cerita mengenai UFO yang ‘menculik’ C-119 terus heboh sehingga menarik perhatian ramai pihak. Bagaimanapun, pihak yang skeptikal dengan kenyataan itu tetap menyangkal dengan tanggapan bahawa kedua-dua angkasawan itu mungkin tersalah anggap.
Sehingga kini, kes membabitkan pesawat C-119 Flying Boxcar, TBF Avenger, Martin PBM-3 Mariner, kapal laut Atlanta serta ratusan lagi kes kehilangan kapal dan pesawat di kawasan itu terus kekal misteri dan tidak dapat diselesaikan.
Bagaimanapun, terdapat persamaan dalam kebanyakan kes – ghaib ketika keadaan cuaca baik, kapal dan pesawat tidak memiliki masalah atau kerosakan teknikal, perhubungan radio antara pesawat dan kapal dengan pusat kawalan berjalan biasa sehinggalah ia terus terputus tanpa disangka.
Banyak teori dikaitkan sebagai punca misteri Segitiga Bermuda. Ada yang mengemukakan teori lingkungan waktu, medan graviti terbalik, anomali magnetik-graviti, fenomena gempa laut, serangan gelombang besar termasuk dikaitkan dengan lubang hitam di angkasa.
Teori lebih pelik adalah wilayah itu dikatakan markas UFO di Bumi ini, pusat pemerintahan kota Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu, kota manusia duyung selain pusat persembunyian Dajal.
Walau berbagai teori dikemukakan, tiada satu pun yang menyingkap rahsia sebenar mengenai misteri wilayah segitiga itu.
Selepas lebih 500 tahun daripada peristiwa mistik yang menghantui Columbus, pelbagai kejadian aneh bagaikan tidak berkesudahan sekali gus meletakkan Segitiga Bermuda sebagai antara wilayah paling misteri di dunia ini.
Atlantis Dunia Yang Hilang
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan
filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada
sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan
melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba
mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama
sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap
dalam semalam.”
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atauperang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan
oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan
keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu
moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair
Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara
7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat
pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara
garis besar seperti berikut ini:
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah
yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia
menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi
oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana
bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan
yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah
dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang.”
ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang
tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada
masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang
lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri.
Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan
Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat
dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000
tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan
Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat
besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang
terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di
sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang
menggemparkan dunia.
*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di
gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus
pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke
kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah
jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang
ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah
jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon,
besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi,
konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
*Awal tahun ’70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel,
Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada
kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar
sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar
teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun,
apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto
yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini
dibangun oleh orang Atlantis?
*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat
canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang
piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida
dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding
piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut
dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan
Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida
ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau
berasal dari kerajaan Atlantis?
*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut
“segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang
aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: “Mutlak
percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang
dilukiskan Plato!” Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari
atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada
seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar
dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air
yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia,
juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis.
Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar
lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu” dan dilakukan
penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun.
Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak
kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia
itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah
daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut
Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar
tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat
ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan
sebuah misteri sepanjang masa.
filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada
sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan
melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba
mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama
sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap
dalam semalam.”
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atauperang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan
oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan
keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu
moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair
Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara
7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat
pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara
garis besar seperti berikut ini:
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah
yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia
menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi
oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana
bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan
yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah
dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang.”
ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang
tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada
masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang
lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri.
Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan
Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat
dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000
tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan
Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat
besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang
terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di
sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang
menggemparkan dunia.
*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di
gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus
pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke
kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah
jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang
ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah
jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon,
besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi,
konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
*Awal tahun ’70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel,
Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada
kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar
sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar
teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun,
apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto
yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini
dibangun oleh orang Atlantis?
*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat
canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang
piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida
dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding
piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut
dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan
Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida
ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau
berasal dari kerajaan Atlantis?
*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut
“segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang
aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: “Mutlak
percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang
dilukiskan Plato!” Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari
atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada
seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar
dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air
yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia,
juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis.
Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar
lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu” dan dilakukan
penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun.
Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak
kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia
itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah
daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut
Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar
tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat
ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan
sebuah misteri sepanjang masa.
Misteri dari Lubang Hitam
Alam semesta memang masih menyimpan banyak misteri. Ada sebagian yang telah terungkap namun sebagian besar masih membangun keingintahuan. Namun beberapa waktu lalu para peneliti dari Universitas Yale berhasil menemukan lubang hitam masif yang tampaknya menjadi batas teratas besarnya sebuah lubang hitam.
Lubang hitam dulunya dianggap sebagai objek eksotik yang langka. Namun saat ini telah diketahui kalau lubang hitam adalah objek yang banyak terdapat di seluruh alam semesta ini. Biasanya lubang hitam yang besar dan masif bisa ditemukan di pusat galaksi-galaksi besar. Lubang hitam yang ultra-masif diperkirakan memiliki massa lebih dari 1 milyar kali massa Matahari.
Kali ini, Priyamvada Natarajan dari Yale University dan Radcliffe Institute for Advanced Study beserta Ezequiel Treister dari University of Hawaii menunjukan monster gravitasi terbesar tersebut tidak akan bisa terus tumbuh selamanya. Ada saat dimana mereka menahan laju pertumbuhannya pada saat mereka mencapai akumulasi sekitar 10 milyar kali massa Matahari.
Lubang hitam ultra masif ini ditemukan di pusat galaksi ellips raksasa di dalam galaksi cluster yang sangat besar, dan diketahui sebagai yang terbesar di alam semesta. Bahkan lubang hitam terbesar di pusat Bima Sakti masih ribuan kali kurang masifnya dibanding pemangsa raksasa ini. Namun yang menarik, lubang hitam raksasa yang mengakumulasi massa dengan menghisap materi dari gas, debu dan bintang di area sekelilingnya ternyata tidak mampu bertumbuh melampaui batas yang saat ini tampak di alam semesta. Ini tidak hanya terjadi sekarang, namun di setiap epoch alam semesta mereka akan berhenti bertumbuh saat mencapai batas massa tersebut.
Mengapa lubang hitam itu berhenti berevolusi? Menurut Natarajan, lubang hitam tersebut tampaknya mencapai suatu kondisi ketika lubang hitam meradiasi energinya ketika ia menghisap sekelilingnya, sehingga berakhir dengan mengganggu pasokan gas mereka, yang bisa mengganggu pembentukan bintang di sekitarnya.Penemuan ini memberi implikasi pada studi pembentukan galaksi di masa depan. Hal ini terkait dengan keberadaan lubang hitam yang berada di pusat galaksi dan turut berevolusi bersama.
Lubang hitam dulunya dianggap sebagai objek eksotik yang langka. Namun saat ini telah diketahui kalau lubang hitam adalah objek yang banyak terdapat di seluruh alam semesta ini. Biasanya lubang hitam yang besar dan masif bisa ditemukan di pusat galaksi-galaksi besar. Lubang hitam yang ultra-masif diperkirakan memiliki massa lebih dari 1 milyar kali massa Matahari.
Kali ini, Priyamvada Natarajan dari Yale University dan Radcliffe Institute for Advanced Study beserta Ezequiel Treister dari University of Hawaii menunjukan monster gravitasi terbesar tersebut tidak akan bisa terus tumbuh selamanya. Ada saat dimana mereka menahan laju pertumbuhannya pada saat mereka mencapai akumulasi sekitar 10 milyar kali massa Matahari.
Lubang hitam ultra masif ini ditemukan di pusat galaksi ellips raksasa di dalam galaksi cluster yang sangat besar, dan diketahui sebagai yang terbesar di alam semesta. Bahkan lubang hitam terbesar di pusat Bima Sakti masih ribuan kali kurang masifnya dibanding pemangsa raksasa ini. Namun yang menarik, lubang hitam raksasa yang mengakumulasi massa dengan menghisap materi dari gas, debu dan bintang di area sekelilingnya ternyata tidak mampu bertumbuh melampaui batas yang saat ini tampak di alam semesta. Ini tidak hanya terjadi sekarang, namun di setiap epoch alam semesta mereka akan berhenti bertumbuh saat mencapai batas massa tersebut.
Mengapa lubang hitam itu berhenti berevolusi? Menurut Natarajan, lubang hitam tersebut tampaknya mencapai suatu kondisi ketika lubang hitam meradiasi energinya ketika ia menghisap sekelilingnya, sehingga berakhir dengan mengganggu pasokan gas mereka, yang bisa mengganggu pembentukan bintang di sekitarnya.Penemuan ini memberi implikasi pada studi pembentukan galaksi di masa depan. Hal ini terkait dengan keberadaan lubang hitam yang berada di pusat galaksi dan turut berevolusi bersama.
fase-fase kehidupan di bumi
fase-fase kehidupan di bumi dapat di bagi menjadi beberapa bagian. bagian-bagian itu terdiri dari
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau.
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen.
Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang
Sumber : Museum Geologi BandungMasa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau.
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau.
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen.
Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang
Sumber : Museum Geologi BandungMasa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau.
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)